Indahnya Pernikahan Nabi Adam Dengan Siti Hawa


Indahnya Pernikahan Nabi Adam Dengan Siti Hawa | Setelah Allah menciptakan nabi Adam as, pada hari jumat, beliau melihat-lihat kearah langit dan bumi, tak ada yang ia lihat seseorang pun dari kalangan manusia, maka timbullah rasa jenuh dan rindu kepada kawan dari jenis manusia untuk berjinak-jinak, lagi-lagi duduk, beliau dikerasi ngantuk, posisinya antara tidur jaga, saat itu, Allah memerintah malaikat Jibril untuk mencabut tulang rusuk Adam yang sebelah kiri, ketika dicabut, beliau tidak merasa kesakitan, kemudian dari tulang itulah Allah menciptakan Hawa.

Setelah diciptakan, Allah memakai Hawa tujuh puluh pakaian dari surga, lalu Hawa didudukkan atas kursi yang terbuat dari emas menghadap nabi Adam, lalu dibangunkan Adam dan diperlihatkan Hawa.

Ketika melihat Hawa, Nabi Adam langsung memanggil Hawa “siapa kamu..? dan untuk siapa Allah menciptakanku untuk mu”, jawab Hawa.

“Ayo kemari” sahut Adam.

Hawa menjawab lagi: “engkau yang kesini”.

Lalu nabi Adam berdiri dan langsung berjalan ke Hawa. Dari kejadianitulah berlaku adat laki-laki berjalan kepada wanita. Tatkala nabi Adam sudah mendekati Hawa, beliau mengulur tangannya.

Tiba-tiba beliau mendengar seruan yang berbunyi “wahai Adam! Tahanlah, sesungguhnya pergaulanmu dengan Hawa belum halal, beri dulu mahar dan nikah.

Allah SWT memerintah penghuni surga untuk menghiasi Hawa dan menghazirkan hidangan tepung tawari, kemudian memerintah malaikat langit untuk berkupul di bawah pohon Tubha.

Maka berkumpullah mereka, laluAllah memuji dirinya dan dinikahkan Hawa dengan Adam seraya Allah berfirman dalam hadis Qudsi:

Segala puji milik Allah dan keagungan sarungku takabbur ridakku, semua makhluk hamba dan budakku. Aku bersaksi malaikat-malaikatku dan penghuni langitku. saya nikahkan Hawa dengan Adam dengan mahar dan mentasbih kepada ku, bertahlil kepadaku.

Lalu malaikat menyerahkan Hawa kepada nabi Adam akan tetapi, Hawa meminta mahar.

Lalu nabi Adam mengadu kepada Allah: “Wahai tuhanku mahar apa yang saya berikan kepada Hawa, emas, perak atau permata?"

Allah menjawab: “bukan itu.” Nabi Adam bertanya lagi: "pakah saya harus berpuasa, shalat dan bertasbih kepadamu?"

Allah menjawab: “juga bukan itu." Lalu Nabi Adam bertanya lagi: "apa juga?" Mahar untuk Hawa, kamu bersalawat sepuluh kali kepada nabiku dan Shafi-ku Muhammad SAW sebagai penghulu para rasul dan penutup nabi-nabi.


Penulis: Ba Amy S.Sos.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel