Mengenal Lebih Dekat Ibn Hambal

Mengenal Lebih Dekat Ibn Hambal | Nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Ahmad ibn Muhammad ibn Hanbal ibn Hilal ibn Asad ibn Idris ibn Abdullah ibn Hayyain ibn Abdullah ibn Anas ibn Auf ibn Qasit ibn Syaiban. Beliau lahir di Baghdad pada tahun 164 H.

Ayahnya adalah seorang pejuang yang handal, yang kemudian meninggal ketika Imam Ahmad masih di bawah umur. Sedangkan kakeknya adalah seorang gubernur di wilayah Sarkhas dalam jajahan Kharasan pada masa pemerintahan Umawiyah, namun kakeknya ini bersimpati kepada golongan Abbasiyyin hingga runtuhnya daulah Bani Umayyah, maka Imam Ahmadpun diasuh oleh ibunya.


Selama hidupnya, Ahmad ibn Hanbal terkenal wara’, pendiam, suka berfikir, peka terhadap kondisi sosial, dan juga suka bertukar pendapat. Beliau mempunyai pikiran yang cemerlang, wawasan yang luas dan kepribadian yang baik.

Pada saat itu, Baghdad merupakan kota pusat ilmu pengetahuan, sehingga beliau tidak melewatkan kesempatan tersebut dengan memperdalam ilmu pengetahuan, beliau memulai dengan belajar menghafal al-Quran, kemudian belajar bahas Arab, Hadis, sejarah nabi, sahabat dan tabi’in.

Ibnu Hanbal yang hidup sebagai seorang yang miskin, karena bapaknya tidak meninggalkan warisan apa-apa selain rumah kecil yang ditempatinya. Oleh karena itu beliau menempuh kehidupan yang susah, sehingga beliau terpaksa bekerja untuk mencari kebutuhan hidup. Dan sejak kecil beliau memang menunjukkan minat yang mendalam terhadap ilmu pengetahuan, di samping beliau waktu itu adalah seorang anak yang rajin belajar.

Ahmad bin Hanbal meninggal dunia di Baghdad pada hari Jumat bulan Rabiul Awal tahun 241 H atau bertepatan dengan 855 Masehi ketika berusia 77 tahun tidak lama selepas dibebaskan dari penjara karena uzur yang berat akibat disiksa dalam penjara.

Jenazah beliau dikebumikan di Marwaz. Sebagian ulama’ menerangkan bahwa di saat meninggal, jenazahnya diantarkan oleh 800.000 orang laki-laki dan 60.000 orang perempuan dan disaat itu pula 20.000 orang dari kaum Nasrani, Yahudi dan Majusi masuk Islam. Oleh sebab itulah makam beliau paling banyak dikunjungi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel