Wahai Anak Muda BMR, Inilah Waktunya Memihak Ke Wakil Politik BMR


Hari ini (Sabtu, 5/9/2020), Ibu Tetty Paruntu, bertandang ke Boltim. Membawa rombongan besar, langsung ke kediaman Eyang. Disambut meriah oleh warga dan wakil-wakil adat BMR. Meski riuh, suasana khidmat, penuh persaudaraan. Sudah lama, adab politik ini tak hadir. 

Bagi yang faham (sedikitnya), kisah politik Sulut, satu dekade terakhir, tentu mahfum. Ini bukan peristiwa "biasa" dan tanpa nilai. Satu hiruk pikuk politik elektoral, tapi juga memberi "ruang hormat" bagi simbol-simbol Kebudayaan. Tak larut semata oleh kekuasaan.

Saya ulangi. Sekali lagi. Biar terang. Ada tiga Calon. ODSK (Minahasa-Minahasa), PAR/VAP-Hendry (Minahasa-Minahasa), dan CEP-SSL (Minahasa-Mongondow). Kalo mau ditambah lagi, Tetty-Eyang: Kristen-Islam. Ini fakta dasarnya. Setelah Itu, baru bicara lain.

Saya sempat berfikir, representasi BMR akan "hilang" dari peta politik Pilgub. Mengapa? karena soal ini tanpa sadar, tlah jadi "kebiasaan buruk" yang dibiarkan terus berlangsung. Jangan lupa: Ala Bisa, Karena Biasa. Sudah waktunya, diakhiri.

Syukurlah, Ibu Tetty dan Golkar, berfikir beda. Saatnya bangun lagi kultur politik sehat dan akomodatif di Sulawesi Utara. Ini akan dikenang sebagai kedewasaan politik. Dan tentu saja, pembelaan atas hak politik. Ingat, BMR, wilayah terluas di Sulut. Jangan dibuat stagnan.

Karena itu, wahai anak muda BMR, dimanapun berada, jangan cari alasan lagi. Jangan pura-pura tak faham masalah. Inilah waktunya, memihak ke wakil politik BMR. Bagi yang beda jalan, silahkan. Tapi jangan biarkan, momentum emas BMR ini, hancur oleh politik uang dan tekanan kekuasaan.

Diam-diam bae, itu tak baik!


Sumber : Akun FB Irvan Basri

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel