Makna Tawakal

Makna Tawakal | Menurut Al-Harawi dalam Manazilu al-Sa’irin, tawakal merupakan tingkatan spiritual yang sulit dicapai oleh orang awam, akan tetapi mudah diraih oleh insan pilihan.

Tawakal ialah menyerahkan urusan kepada yang berkuasa menanganinya dengan kepercayaan utuh, maksudnya disini menyerahkan seluruh perkara kepada Allah, bersandar pada kekuasaanNya dalam mengatur siklus alam semesta, mendahulukan perbuatanNya daripada diatas keinginan kita.


Apakah Seorang mutawakil perlu berobat atau melakukan terapi untuk menyembuhkan penyakitnya? Ada tiga jawaban :

Pertama, ada petunjuk bahwa Allah SWT tidak menganjurkan berobat dengan sejumlah terapi. Hal tersebut terangkum dalam sabda Rasulullah SAW bahwa ada 70.000 orang umatnya yang masuk surge tanpa dihisab. Mereka adalah orang yang tidak meramal nasib, tidak mempercayai jampi, tidak berobat dengan sundutan api, dan bertawakal kepada Allah.

Kedua, dilain waktu Rasulullah memperbolehkan kita berobat dengan meminum obat, meminum air yang di doani, atau membaca doa. Beliau sendiri juga pernah membekam Ubai bin Kaab untuk menyembuhkan penyakitnya.

Ketiga, jenis terapi selain yang dilarang dan pernah dicontohkan Rasulullah SAW hukumnya mubah. Terapi itu boleh dijalani selama tidak mengurangi tawakal dan tidak menimbulkan keyakinan bahwa terapi itulah yang menyembuhkan bukan Allah.

Oleh sebab itu, bertawakal dan bersandarlah kepada Allah semata. Yakni bahwa hanya Allahyang berkuasa memenuhi segala harapan, bukan yang lain. Sekeras apapun kita berusaha, jika Allah belum menghendaki, kita pasti tidak akan mendapatkan apa-apa. Sebab, hanya Allah yang dapat mencukupi, mengabulkan permohonan, dan mewujudkan keinginan hambaNya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel